Franz Magnis-Suseno: Oposisi Itu Perlu, Tapi Setelah Sepakat Bisa Lanjut Ngopi
Jakarta, 17 Agustus 2025 – Dalam sebuah wawancara eksklusif yang ditayangkan kanal Harian Kompas Indonesia berjudul “Franz Magnis-Suseno: Oposisi itu Perlu, Tapi Setelah Sepakat Bisa Lanjut Ngopi”, Romo Franz Magnis-Suseno, seorang filsuf dan budayawan terkemuka Indonesia, membagikan pandangannya mengenai persatuan, demokrasi, dan tantangan bangsa di masa depan.
Wawancara berdurasi sekitar 37 menit ini bukan hanya menyoroti sisi politik Indonesia, tetapi juga mengajak masyarakat melihat optimisme yang bisa dibangun dari kebersamaan dan toleransi.
Profil Singkat Franz Magnis-Suseno
Nama lengkapnya adalah Maria Franz Anton Valerian Benedictus Ferdinand von Magnis. Ia lahir pada 26 Mei 1936 di Eckersdorf, Jerman (kini wilayah Polandia). Berasal dari keluarga bangsawan Jerman, ia justru memilih jalan hidup yang sederhana sebagai imam Katolik dari Ordo Serikat Yesus (Yesuit).
Magnis datang ke Indonesia pada tahun 1961 sebagai misionaris. Menariknya, bahasa pertama yang ia pelajari justru bahasa Jawa, sebelum akhirnya mendalami bahasa Indonesia. Ia ditahbiskan sebagai imam Katolik pada 1967, lalu melanjutkan pendidikan doktor filsafat di Universitas München, Jerman. Disertasinya mengulas pemikiran Karl Marx muda, yang kemudian menjadi salah satu rujukan dalam studi filsafat politik.
Pada tahun 1977, ia resmi menjadi warga negara Indonesia dan menambahkan nama “Suseno” sebagai identitas barunya. Sejak itu, Romo Magnis aktif mengajar filsafat, etika, serta filsafat politik di berbagai universitas, termasuk Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara yang turut ia dirikan, Universitas Indonesia, dan Universitas Katolik Parahyangan.
Di Indonesia, ia dikenal bukan hanya sebagai cendekiawan, tetapi juga sebagai jembatan pemikiran antara filsafat Barat dan nilai-nilai budaya Nusantara. Kemampuannya berbahasa Jawa serta kedalaman pemahaman terhadap budaya lokal menjadikan Romo Magnis tokoh unik: seorang Eropa yang sepenuhnya menjiwai Indonesia.
Isi Wawancara: Pandangan tentang Demokrasi, Persatuan, dan Masa Depan
1. Persatuan Sejak Sumpah Pemuda
Menurut Romo Magnis, semangat persatuan Indonesia bukanlah sesuatu yang baru muncul setelah kemerdekaan. Sumpah Pemuda 1928 sudah menjadi landasan historis yang mengikat bangsa ini untuk bersatu dalam satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa persatuan. Dari situlah lahir tekad untuk merdeka dengan tujuan menghapus penjajahan dan membangun keadilan sosial.
Ia mengingatkan, Pancasila khususnya sila kelima, adalah fondasi moral bangsa. Keadilan sosial bukan sekadar cita-cita, melainkan amanat yang harus diwujudkan.
2. Kemajemukan sebagai Identitas Indonesia
Indonesia adalah bangsa yang sangat majemuk: ratusan etnis, bahasa daerah, dan agama. Tetapi, melalui kesepakatan kolektif, bangsa ini memilih bersatu. Bagi Romo Magnis, kemajemukan adalah kekuatan, bukan kelemahan.
Meski sesekali muncul gesekan intoleransi, ia melihat hubungan antarumat beragama saat ini justru semakin membaik. “Konflik kecil wajar terjadi dalam masyarakat plural, tapi jangan sampai memecah belah bangsa,” ujarnya.
3. Demokrasi dan Tantangan Politik
Romo Magnis menilai, salah satu capaian besar reformasi adalah masuknya prinsip demokrasi dan hak asasi manusia ke dalam konstitusi. Namun, ia juga menyayangkan praktik politik yang kini lebih banyak diwarnai dinasti keluarga dan lemahnya representasi rakyat di DPR.
Ia menyoroti korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) sebagai masalah mendasar. Selama hal ini tidak diberantas, sulit bagi Indonesia mewujudkan cita-cita keadilan sosial.
4. Pentingnya Oposisi
Salah satu poin paling menarik dari wawancara ini adalah pandangan Romo Magnis tentang oposisi. Menurutnya, oposisi bukan musuh, melainkan elemen penting demokrasi.
Dalam sistem demokrasi yang sehat, kritik dan perdebatan harus diterima sebagai hal biasa. Setelah berdebat keras, kata Romo Magnis, sebaiknya semua pihak bisa tetap duduk bersama dan “lanjut ngopi”.
Sayangnya, di Indonesia oposisi sering dipersepsikan negatif. Padahal, tanpa oposisi yang kuat, pemerintahan bisa kehilangan kontrol dan arah.
5. Civil Society yang Kuat
Meski politik formal punya banyak masalah, Romo Magnis masih optimis karena masyarakat sipil Indonesia cukup hidup. Peran LSM, media, forum akademik, dan kelompok agama menjadi pengawas penting jalannya demokrasi.
6. Tantangan Global
Selain masalah domestik, Indonesia juga menghadapi tantangan global, antara lain:
- Ancaman perang yang terus berlangsung di berbagai belahan dunia.
- Kerusakan lingkungan dan perubahan iklim.
- Perkembangan teknologi, termasuk kecerdasan buatan (AI), yang membawa dampak kompleks.
Menurutnya, Indonesia perlu memperkuat persatuan internal agar mampu menghadapi tekanan global tersebut.
7. Optimisme untuk Masa Depan
Meski mengkritisi banyak hal, Romo Magnis tetap optimis terhadap masa depan Indonesia. Ia menilai, bangsa ini lebih baik dari banyak negara lain dalam hal menjaga harmoni sosial.
Ia berharap pemerintahan mendatang berfokus pada pemberantasan korupsi, memperkuat keadilan sosial, serta menjadikan Pancasila sebagai dasar etika politik.
Sumber Video
Wawancara ini dapat ditonton di kanal resmi Harian Kompas Indonesia melalui YouTube. Video berjudul “Franz Magnis-Suseno: Oposisi itu Perlu, Tapi Setelah Sepakat Bisa Lanjut Ngopi” diunggah pada 17 Agustus 2025.
👉 Tonton di sini
***
Melalui wawancara ini, Franz Magnis-Suseno menegaskan pentingnya menjaga persatuan, memperkuat demokrasi, dan tidak melupakan peran oposisi dalam politik Indonesia. Ia mengajak masyarakat untuk tidak terjebak pada permusuhan politik, melainkan mampu berdebat dengan sehat lalu kembali pada semangat kebersamaan.
Pesan “oposisi itu perlu, tapi setelah sepakat bisa lanjut ngopi” bukan sekadar ungkapan ringan, melainkan cerminan dari cita-cita demokrasi yang matang: perbedaan boleh keras, tapi persaudaraan harus tetap dijaga.
Dengan rekam jejak intelektual dan kepedulian mendalam terhadap bangsa, pandangan Romo Magnis layak menjadi bahan renungan di tengah dinamika politik Indonesia saat ini.
Kutipan & Referensi:
[1] Franz Magnis-Suseno – Wikipedia
[2] Profil Franz Magnis Suseno – Tirto.id
[3] Profil Franz Magnis Suseno – VIVA
[4] Tribun Medan – Profil Romo Magnis
[5] Kompas Regional – Profil Romo Magnis
[6] Tempo – Data Tokoh Franz Magnis-Suseno
[7] STF Driyarkara – Franz Magnis-Suseno
[8] Netral News – Profil Romo Magnis
[9] Video Harian Kompas Indonesia
Posting Komentar untuk "Franz Magnis-Suseno: Oposisi Itu Perlu, Tapi Setelah Sepakat Bisa Lanjut Ngopi"
Posting Komentar