Penyebab Keracunan Massal Program Makan Bergizi Gratis, Perlu Diperhatikan
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digulirkan pemerintah pada 2025 kembali menjadi sorotan setelah muncul kasus keracunan massal yang menimpa ribuan siswa di berbagai daerah.
Berdasarkan laporan medis dan hasil investigasi, penyebab utama keracunan adalah kontaminasi mikrobiologis pada makanan, terutama bakteri Escherichia coli (E. coli), Salmonella, dan Staphylococcus aureus.
Ketiga bakteri tersebut dapat berkembang biak pada makanan yang tidak diolah atau disimpan dengan benar.
Jika makanan dibiarkan terlalu lama pada suhu ruangan (20–40°C), bakteri seperti Staphylococcus aureus mampu menghasilkan toksin yang memicu gejala mual, muntah, diare, sakit perut, dan demam.
Secara medis, kondisi ini termasuk kategori gastroenteritis akut akibat patogen makanan.
Faktor Utama Penyebab Keracunan
Menurut catatan BPOM dan pakar gizi, ada dua faktor besar yang kerap memicu kasus keracunan dalam program MBG:
-
Produksi makanan dalam skala besar
Proses memasak ribuan porsi sering dilakukan sejak dini hari untuk mengejar distribusi, sehingga makanan terlalu lama tersimpan tanpa pendinginan. Hal ini meningkatkan risiko makanan basi atau terkontaminasi bakteri. -
Distribusi dan pengemasan yang terlambat
Waktu tempuh distribusi tanpa pengawasan suhu membuat makanan rentan rusak. Beberapa kasus menunjukkan makanan baru sampai ke sekolah setelah berjam-jam sejak dimasak.
Faktor Pendukung dari Perspektif Medis
Selain dua penyebab utama, sejumlah faktor pendukung juga memperbesar risiko keracunan:
-
Kontaminasi bahan mentah
Sayuran, ikan (misalnya tuna goreng), atau air pencuci yang sudah terkontaminasi sejak awal. Hal ini sering dipicu oleh pergantian pemasok atau lingkungan dapur yang tidak higienis. -
Kelalaian higiene
Kondisi dapur yang kotor, peralatan tidak steril, atau pekerja yang tidak mencuci tangan dapat memindahkan bakteri ke makanan. -
Cemaran kimia dan fisik
Meski lebih jarang, kasus keracunan juga bisa dipicu oleh residu pestisida atau benda asing dalam makanan.
Pentingnya Pengawasan Keamanan Pangan
Kasus keracunan massal dalam program Makan Bergizi Gratis 2025 menegaskan pentingnya pengawasan ketat rantai pasok dan standar keamanan pangan. Pemerintah bersama penyedia katering harus memperhatikan:
- Standar higiene dapur dan pekerja
- Pengaturan suhu penyimpanan makanan
- Distribusi dengan pendingin (cold chain)
- Evaluasi rutin pemasok bahan mentah
Bagi masyarakat, khususnya orang tua dan pihak sekolah, perlu waspada jika siswa menunjukkan gejala keracunan makanan. Segera konsultasikan ke dokter untuk penanganan medis, seperti rehidrasi atau pemberian antibiotik bila diperlukan.
Narakate Team
Posting Komentar untuk "Penyebab Keracunan Massal Program Makan Bergizi Gratis, Perlu Diperhatikan"
Posting Komentar