Harga Kopi Per Juni 2025 Turun di Pasar Global, Bervariasi di Dalam Negeri

Petani sedang memetik buah kopi. Sumber foto: Xinhua Indonesia


Harga kopi dunia dan dalam negeri pada Juni 2025 menunjukkan dinamika yang kompleks. Di satu sisi, pasar global mengalami penurunan harga akibat banjir pasokan dari negara produsen utama. 

Di sisi lain, pasar domestik masih memperlihatkan variasi harga yang signifikan tergantung wilayah, jenis, dan kualitas biji kopi.

Harga Kopi Dunia Menurun

Harga kopi arabika kontrak Juli 2025 tercatat mengalami penurunan pada 30 Mei lalu sebesar 0,81%, sementara robusta ICE Juli turun 0,41% dibanding hari sebelumnya. 

Mengutip CNBC Indonesia, Harga kopi arabika berada di level terendah 7 minggu terakhir, dan robusta menyentuh titik terendah dalam 6,5 bulan, akibat ekspektasi pasokan global yang melimpah, terutama dari Brasil dan Vietnam. (CNBC Indonesia, 30 Mei 2025).

Namun, data terbaru pada 26 Juni 2025 menunjukkan pemulihan harga. Menurut Trading Economics, Harga kopi naik menjadi 315,02 USd/Lbs atau sekitar USD 3,15 per pon, naik 2,9% dari hari sebelumnya. Meski demikian, dalam sebulan terakhir harga tetap turun 12,51%. (TradingEconomics.com). 

Sepanjang tahun 2025, harga kopi masih mencatat kenaikan sebesar 18,11% dibanding awal tahun, dengan rekor tertinggi tercatat pada Februari sebesar 440,85 USd/Lbs.

Kondisi cuaca menjadi faktor penentu utama. Kekeringan di Brasil dan curah hujan tidak menentu di Vietnam sempat mendorong harga naik, namun kini tekanan suplai membuat harga kembali terkoreksi.

Harga Kopi di Dalam Negeri: Turun di Tingkat Petani

Di Indonesia, harga kopi di tingkat petani berbeda-beda tergantung wilayah. Detik.com melaporkan, Di Pagar Alam, Sumatera Selatan, harga biji kopi robusta sempat turun drastis dari Rp69.000 menjadi Rp55.000 per kg. (Detik). 

Namun di sisi lain, ada petani yang menjual biji kopi hingga Rp75.000 per kg tergantung kualitas dan lokasi pembeli.

Untuk kopi premium jenis petik merah, harganya jauh lebih tinggi. Mengutip Kompas.com, Harga kopi petik merah asal Sumatera Selatan bisa mencapai Rp130.000 per kilogram karena seleksi biji yang lebih ketat dan kualitas rasa yang lebih baik. (Kompas).

Sementara itu, di pasar daring seperti Blibli, harga kopi mentah atau green bean bervariasi. Dikutip dari laman mereka, Harga kopi mentah dijual mulai dari Rp47.840 hingga Rp195.000 per kilogram, tergantung jenis dan kualitas. (Blibli).

Harga di Kafe dan Ritel, Dari Rp9.000 hingga Puluhan Ribu

Untuk konsumen akhir, harga secangkir kopi juga sangat bervariasi. Di warung kopi sederhana, satu gelas kopi dijual mulai dari Rp9.000. 

Namun di kafe populer di kota besar, harga bisa mencapai puluhan ribu rupiah per gelas tergantung jenis biji dan metode penyeduhan.

Menurut Kompas, Konsumen rela membayar mahal untuk kopi dengan biji pilihan dan metode seduh manual seperti pour over atau cold brew. 

Harga bisa mencapai Rp45.000 hingga Rp70.000 per gelas, terutama di kafe artisan di Jakarta dan Bandung.

Faktor Penentu Harga Kopi

Sejumlah faktor memengaruhi naik turunnya harga kopi, baik di pasar global maupun domestik:

  • Cuaca ekstrem yang memengaruhi hasil panen di Brasil, Vietnam, dan Indonesia.
  • Produksi tahunan, terutama dari Brasil sebagai produsen terbesar dunia.
  • Fluktuasi permintaan global, termasuk dari negara pengimpor seperti Amerika Serikat dan Jerman.
  • Pergerakan spekulan di bursa komoditas, seperti yang dilaporkan CNBC: "Spekulan melepas kontrak berjangka setelah prediksi panen besar dari Brasil" (CNBC Indonesia).
  • Kebijakan ekspor dan logistik, termasuk hambatan distribusi di dalam negeri.
  • Musim panen di Indonesia yang berlangsung bervariasi antar wilayah dan jenis kopi.

Ringkasan Harga Kopi Juni 2025

Jenis Harga Kisaran Harga
Arabika Dunia 315,02 USd/Lbs (USD 3,15/lbs)
Robusta Dunia Turun ke level terendah 6,5 bulan
Biji Kopi Petani Rp55.000 - Rp75.000/kg (robusta)
Premium Petik Merah Hingga Rp130.000/kg
Kopi Mentah Online Rp47.840 - Rp195.000/kg
Kopi di Kafe Mulai Rp9.000/gelas


Harga kopi pada Juni 2025 masih menunjukkan tekanan dari sisi global, terutama akibat pasokan melimpah dari negara produsen besar. 

Meski begitu, harga tahunan tetap menunjukkan tren kenaikan dibanding awal tahun. Di dalam negeri, petani menghadapi tantangan besar saat harga jual turun, sementara biaya produksi tetap tinggi. 

Ke depan, diperlukan upaya untuk memperkuat posisi tawar petani serta meningkatkan efisiensi distribusi dan pemasaran kopi Indonesia. []

Posting Komentar untuk "Harga Kopi Per Juni 2025 Turun di Pasar Global, Bervariasi di Dalam Negeri"