Selamat Datang di Nara Kata Media

Sajian Sastra, Budaya, dan Pemikiran Kritis

Peterpan, Sebelum The Titans dan NOAH



The Titans dan NOAH, Keduanya adalah serpihan dari Peterpan, satu nama besar, yang menempuh arah berbeda.

Awalnya hanyalah band kafe. Namun pada 1 September 2000, Ariel, Andika, Indra, Lukman, Uki, dan Reza menamai formasi mereka sebagai Peterpan—dan sejak itulah, mereka tak pernah kembali ke titik awal.

Album debut "Taman Langit" (2003) menjadi batu loncatan. Tapi siapa sangka, hanya setahun berselang, album "Bintang di Surga" meroket hingga terjual lebih dari 3 juta kopi. 

Lagu seperti Kukatakan Dengan Indah dan Yang Terdalam menjelma menjadi anthem patah hati generasi awal 2000-an.

Dari 2003 hingga 2008, Peterpan menelurkan sederet karya:

  • Taman Langit (2003): 650.000+ kopi

  • Bintang di Surga (2004): >3,2 juta kopi

  • OST Alexandria (2005): >1,3 juta kopi

  • Hari Yang Cerah... (2007): >300.000 kopi

  • Sebuah Nama, Sebuah Cerita (2008): album kompilasi kenangan

Seperti banyak kisah dalam dunia musik, perbedaan visi dan ego kreatif menjadi bom waktu. 

Di balik layar, ketegangan mulai terasa sejak 2005. Masalah internal memuncak pada 2006, dan akhirnya dua pendiri awal, Andika (keyboard) dan Indra (bass), hengkang dari Peterpan.

Tak hanya meninggalkan band, keduanya membawa serta hak atas nama "Peterpan". Itulah sebabnya, Ariel cs tak bisa menggunakan nama itu lagi setelah 2008. Peterpan pun bubar—setidaknya secara legal.

Namun akhir itu juga adalah awal. Dari reruntuhan, lahirlah dua band baru.

Akhir 2006, hanya beberapa bulan setelah keluar dari Peterpan, Andika dan Indra membentuk The Titans. Mereka tak butuh waktu lama untuk mencuri perhatian.

Single debut "Rasa Ini" menjadi hits nasional. Album perdana mereka yang rilis tahun 2007 langsung meraih platinum, terjual lebih dari 150.000 kopi hanya dalam 3 bulan.

The Titans dikenal dengan aransemen pop rock yang lebih eksperimental, sentuhan elektronik, dan ciri khas dua keyboard dalam formasinya—sesuatu yang jarang di kancah musik Indonesia.

Meski sempat kehilangan sorotan publik beberapa tahun terakhir, The Titans tetap aktif dan bahkan melakukan reformasi personel pada 2024. Mereka tetap produktif merilis single, dan setia tampil di berbagai panggung musik.

Sementara itu, Ariel dan kawan-kawan menjalani masa transisi panjang. Sempat tampil tanpa nama, bahkan dijuluki “eks Peterpan,” hingga akhirnya pada 2012, mereka memperkenalkan identitas baru: NOAH.

Nama boleh berubah, tapi magis mereka tetap hidup.

Album debut NOAH, "Seperti Seharusnya", dirilis pada 2012 dan langsung meledak. Lagu seperti Separuh Aku dan Hidup Untukmu, Mati Tanpamu mengukuhkan bahwa Ariel cs masih menjadi magnet di industri musik.

Setelahnya, mereka merilis beberapa album:

  • Second Chance (2014)

  • Sings Legends (2016)

  • Keterkaitan Keterikatan (2019)

Selain itu, NOAH juga merilis ulang karya-karya Peterpan dalam versi baru. Dengan strategi ini, mereka tidak hanya mempertahankan penggemar lama, tapi juga menjangkau generasi baru.

Total gabungan penjualan Peterpan dan NOAH diperkirakan menembus 9 juta kopi, menjadikan mereka band paling sukses dua dekade terakhir di Indonesia.

Namun pada awal 2024, NOAH memutuskan untuk hiatus. Tidak bubar, hanya berhenti sejenak. Karya mereka tetap hidup—dan mungkin lebih abadi dari yang dibayangkan.

Dua Jalan, Dua Cerita

Dari sisi kreatif, produktivitas, dan jangkauan pasar, NOAH jelas lebih dominan. Namun bukan berarti The Titans tak punya tempat. Mereka punya penggemar sendiri, punya warna tersendiri.

Mari kita lihat perbandingannya dalam satu meja data:

Aspek

The Titans

NOAH

Tahun Berdiri

2006

2012 (Peterpan: 2000)

Pencipta Lagu Kunci

Andika, Indra, Rizki

Ariel, Lukman, David, dkk

Album Studio

3+ album, banyak single

4 album studio, kompilasi dan reissue Peterpan

Penjualan Album

Platinum debut (150.000 kopi)

>9 juta kopi (gabungan dengan Peterpan)

Lagu Populer

Rasa Ini, Bila, Jangan Sakiti

Separuh Aku, Yang Terdalam, Walau Habis Terang

Penghargaan

Beberapa penghargaan nasional

80+ penghargaan, termasuk AMI dan internasional

Popularitas

Stabil, niche, fan loyal

Masif, lintas generasi, dominasi tangga lagu

Status Terkini

Aktif (formasi baru 2024)

Hiatus sejak awal 2024

Tak Ada yang Sia-Sia dari Sebuah Perpisahan

Peterpan mungkin telah bubar secara nama, tapi semangatnya hidup dalam dua bentuk: The Titans yang terus mengeksplorasi nada dan NOAH yang menjaga warisan musikal mereka.

Bagi para pendengar, pilihan ada di telinga dan hati. Apakah Anda penikmat eksperimen The Titans, atau pemuja nostalgia yang hidup dalam lirik-lirik NOAH? Yang pasti, dua-duanya adalah bukti bahwa perpecahan bukan selalu tentang perpisahan—kadang, itu adalah kelahiran kembali dalam bentuk yang berbeda. []

Narakata Team

Posting Komentar untuk "Peterpan, Sebelum The Titans dan NOAH"