Tips Menulis dari Sapardi Djoko Damono
Resep Menulis ala Sapardi Djoko Damono, Jangan Cari Inspirasi, Tapi Niat!
Sapardi Djoko Damono, maestro puisi Indonesia, tak hanya dikenal lewat bait-bait lirih seperti "Aku ingin mencintaimu dengan sederhana", tetapi juga karena pandangan filosofisnya tentang dunia kepenulisan.
Hingga akhir hayatnya, Sapardi tetap produktif menulis, memberikan banyak pelajaran berharga tentang bagaimana proses kreatif dan konsistensi berkarya seharusnya dijalankan.
Berikut adalah kiat-kiat menulis ala Sapardi Djoko Damono yang relevan untuk penulis pemula maupun yang telah berpengalaman:
1. Membaca dan Meniru, Awal dari Proses Kreatif
Sapardi percaya bahwa langkah pertama untuk menjadi penulis adalah membaca sebanyak mungkin, lalu meniru. Baginya, proses meniru bukanlah bentuk plagiarisme, tetapi sebagai latihan menemukan jati diri kepenulisan.
“Baca sebanyak-banyaknya, kemudian tiru. Lama-lama akan jadi diri sendiri,” kata Sapardi.
(Sumber: AntaraNews.com)
Ia menyarankan meniru seratus penulis sekaligus, karena dari situlah seseorang akan mengembangkan gaya orisinalnya sendiri. Dengan membaca, penulis bisa belajar cara menyusun ide, memilih diksi, dan merangkai kalimat secara efektif.
2. Menjaga Jarak Estetika dengan Emosi
Salah satu konsep penting yang ditekankan Sapardi adalah “jarak estetika”. Ia menyarankan agar penulis tidak menulis dalam kondisi emosi memuncak.
Saat emosi terlalu kuat, karya bisa kehilangan objektivitas dan berubah menjadi sentimental berlebihan.
“Kalau emosi tinggi jangan nulis, nanti puisinya tanda pentung semua, siapa yang bisa baca?”
“Ajak bicara emosinya: 'Hei, saya mau nulis dulu, kamu menyingkir dulu’,” jelas Sapardi.
(Sumber: JatimTimes.com)
Ia bahkan menceritakan bahwa butuh tiga tahun untuk menyelesaikan puisi tentang Marsinah karena ia menulis dalam kemarahan.
Menurutnya, penting memisahkan antara “aku” sebagai pribadi dan “aku” sebagai penyair agar karya tetap bersih secara estetika.
3. Menulis Butuh Niat, Bukan Inspirasi
Berbeda dari mitos umum tentang pentingnya inspirasi, Sapardi justru mengatakan bahwa inspirasi itu omong kosong. Yang lebih penting adalah niat dan disiplin dalam menulis.
“Inspirasi itu jangan dicari. Anda jangan pergi ke pinggir kali untuk cari inspirasi. Enggak ada itu, gombal! Inspirasi itu ya niat insun, pasti jadi,” tegasnya.
(Sumber: Times Indonesia)
Bagi Sapardi, inspirasi justru datang dari pembacaan dan pengalaman sehari-hari. Jika niat menulis sudah kuat, ide akan datang tanpa perlu dicari di tempat indah atau menunggu momen tertentu.
4. Terus Mengamati dan Jangan Meniru Diri Sendiri
Meski fiksi, karya sastra tetap membutuhkan observasi dari lingkungan sekitar. Sapardi mendorong penulis untuk peka terhadap peristiwa sosial, perubahan bahasa, dan perasaan manusia.
“Jangan meniru diri sendiri,” pesan Sapardi.
(Sumber: Yoursay - Suara.com)
Ia menyarankan penulis agar tidak terjebak dalam gaya atau formula lama yang pernah berhasil. Setiap karya harus menjadi ruang eksplorasi baru agar pikiran tetap segar dan berkembang.
5. Menulis Sampai Akhir Hayat
Semangat Sapardi untuk terus menulis tercermin dalam ucapannya yang kini menjadi warisan motivasi bagi banyak penulis:
“Saya ingin menulis terus-menerus sampai mati.”
(Sumber: Kompas.id)
Ia membuktikannya dengan terus berkarya hingga usia 80-an, menghasilkan puisi, esai, hingga menerjemahkan karya sastra dunia.
***
Sapardi Djoko Damono bukan hanya penyair yang piawai merangkai kata, tetapi juga seorang guru kehidupan literasi. Ia mengajarkan bahwa menjadi penulis bukan soal menunggu datangnya ide, tapi membangun niat, disiplin, dan kepekaan.
Pesan-pesannya sangat relevan di era saat ini, ketika banyak penulis muda terjebak pada romantisme “inspirasi”.
Jika Anda ingin menjadi penulis produktif, mungkin langkah pertama adalah membaca ulang puisi-puisi Sapardi, lalu mulai menulis dengan jujur—dan tentu saja, dengan niat.
Referensi dan Sumber Rujukan:
- https://www.antaranews.com/berita/486844/sapardi-djoko-damono-saya-akan-menulis-sampai-mati
- https://www.kompas.id/baca/humaniora/2020/07/22/sapardi-djoko-damono-menggenapi-janjinya-saya-ingin-menulis-terus-menerus-sampai-mati
- https://www.youtube.com/watch?v=RMDsvkKMDVc
- https://yoursay.suara.com/hobi/2022/03/11/105314/4-saran-dari-pak-sapardi-bagi-mereka-yang-ingin-menulis-karya-sastra
- https://jatimtimes.com/baca/129973/20151206/064722/sapardi-djoko-damono-jangan-mencari-inspirasi-menulis-butuh-niat
- https://timesindonesia.co.id/peristiwa/110584/sapardi-djoko-damono-jangan-mencari-inspirasi-menulis-butuh-niat
- https://www.kompasiana.com/issonkhairul/58a3a167d37a61c00e52a41e/menikmati-hujan-bersama-sapardi-djoko-damono
