Selamat Datang di Nara Kata Media

Sajian Sastra, Budaya, dan Pemikiran Kritis

Profil Ahmad Fahrizal Aziz; Penulis, Blogger dan Aktivis Literasi


Ahmad Fahrizal Aziz, Alumni MAN Kota Blitar, Penulis, dan Aktivis Literasi


Profil Singkat

Ahmad Fahrizal Aziz merupakan alumni MAN Kota Blitar yang dikenal sebagai penulis digital, blogger, dan aktivis literasi di Blitar. 

Ia aktif mengembangkan budaya menulis, memperkuat jejaring literasi, serta mempromosikan literasi digital melalui berbagai kanal komunitas, media, dan kegiatan edukatif.

Kiprah Sebagai Penulis

  • Penulis Digital & Blogger: Menulis di blog pribadi Jurnal Rasa, membahas esai budaya, opini sosial, dan puisi. Artikel-artikelnya juga dimuat di platform seperti Kompasiana dan Insight Blitar Media.
  • Editor & Jurnalis Literasi: Mengelola portal Insight Blitar Media, fokus pada literasi lokal, publikasi edukatif, dan pengarsipan narasi budaya Blitar.
  • Kontributor Buku & Antologi: Aktif dalam penulisan antologi puisi dan esai, serta kolaborasi dengan komunitas literasi seperti Forum Lingkar Pena (FLP).

Peran di Organisasi Literasi

Organisasi Peran Keterangan
Forum Lingkar Pena (FLP) Blitar Pengurus, Fasilitator Terlibat dalam diskusi, pelatihan menulis, dan kegiatan kepenulisan kolektif untuk anak muda.
Komunitas Penulis Blitar Mentor, Penggerak Membimbing penulis muda, menyelenggarakan forum menulis dan acara literasi daerah.
Insight Blitar Media Inisiator, Manajer Mengelola media literasi digital yang menampilkan tulisan lokal, edukatif, dan budaya.
Jaringan Literasi Digital Narasumber, Fasilitator Aktif di pelatihan menulis daring, forum perpustakaan, dan kampanye literasi media sosial.


  • Pernah menjadi juri lomba menulis novel dalam agenda literasi Dinas Perpustakaan Kabupaten Blitar.
  • Sering diundang sebagai narasumber seminar literasi digital dan pelatihan kepenulisan komunitas.
  • Diakui sebagai penggerak literasi inspiratif di lingkungan penulis dan komunitas edukatif Blitar.

Upaya Pengembangan Literasi

Ahmad Fahrizal Aziz juga aktif dalam program pelatihan menulis, kampanye digital literasi, serta mendorong pelajar dan penulis muda untuk berani menerbitkan karya secara daring. 

Ia mendorong komunitas untuk menulis dan membaca sebagai bagian dari kebiasaan sehari-hari, sekaligus menghapus batasan antara literasi “pusat” dan “daerah”.

  • Menginisiasi kelas literasi daring untuk pelajar dan umum.
  • Mengelola zine digital dan program literasi berbasis media sosial.
  • Memfasilitasi program literasi sekolah dan komunitas di Blitar.


Ahmad Fahrizal Aziz adalah contoh inspiratif dari alumni MAN Kota Blitar yang menjadikan literasi sebagai jalan pengabdian. Perannya sebagai penulis dan aktivis literasi digital menjadi fondasi penting dalam pembangunan budaya baca-tulis di tingkat lokal. 

Melalui tulisan, komunitas, dan kerja sunyi di balik layar, ia membuktikan bahwa semangat berkarya tidak dibatasi oleh tempat, namun ditentukan oleh konsistensi dan keberanian bersuara.

Esensi Membaca dalam Kehidupan

Ahmad Fahrizal Aziz, alumni MAN Kota Blitar sekaligus penulis dan aktivis literasi digital, memandang budaya membaca sebagai fondasi penting dalam membangun pribadi yang kritis, peka, dan berwawasan. 

Ia percaya bahwa membaca bukan hanya rutinitas intelektual, melainkan kebutuhan dasar untuk tumbuh secara spiritual dan sosial.

"Buku adalah jendela dunia, yang membukakan pandangan kita tentang kehidupan, budaya, dan masa depan."
— Ahmad Fahrizal Aziz

Refleksi atas Budaya Membaca di Masyarakat

  • Fahrizal melihat bahwa kebiasaan membaca masih menjadi tantangan besar di masyarakat, khususnya di daerah yang akses terhadap buku dan ruang literasi masih minim.
  • Ia mendorong terciptanya ruang publik yang inklusif terhadap budaya membaca: seperti kafe literasi, taman baca, dan perpustakaan jalanan.
  • Bagi Fahrizal, membaca harus diposisikan sebagai kebiasaan kolektif, bukan aktivitas elitis atau eksklusif yang hanya milik kaum terdidik.

Makna Membaca secara Pribadi dan Kolektif

Menurutnya, kenikmatan membaca bukan terletak pada banyaknya buku yang dituntaskan, tetapi pada proses merenungi, memahami, dan membagikan nilai yang diperoleh kepada orang lain. Ia mengajak pembaca untuk tidak hanya mengonsumsi buku, tetapi juga menularkan semangat membaca di lingkungan sekitarnya.

Fahrizal juga mencermati tantangan literasi di era digital. Ia mengingatkan pentingnya menjaga keseimbangan antara konten pendek (short content) yang instan dengan kebiasaan membaca yang mendalam dan reflektif.

Peran Komunitas dan Aksi Literasi

  • Fahrizal aktif menginisiasi dan terlibat dalam berbagai komunitas literasi lokal seperti Forum Lingkar Pena (FLP) Blitar dan Insight Blitar Media.
  • Ia mendorong lahirnya forum diskusi buku, lapak baca jalanan, dan pelatihan menulis sebagai bentuk gerakan literasi berbasis masyarakat.
  • Melalui kegiatan ini, ia percaya bahwa literasi bisa menjadi kekuatan transformasi sosial—terutama di kalangan generasi muda.

Bagi Ahmad Fahrizal Aziz, budaya membaca adalah denyut kehidupan masyarakat yang beradab. Ia yakin bahwa membaca bukan sekadar kegiatan akademis, tetapi jalan untuk membangun karakter, memperluas empati, dan memperkuat daya tahan terhadap perubahan zaman.

Ia menekankan bahwa membaca harus menjadi kebiasaan sosial yang dimulai dari keluarga, diperkuat di sekolah, dan dirawat oleh komunitas. Dengan begitu, literasi akan tumbuh secara organik dan berkelanjutan.


Referensi

  1. Instagram: Kutipan Fahrizal tentang buku
  2. Kopi dan Buku – Kompasiana
  3. Literasi Berbasis Komunitas – Kompasiana
  4. Budaya Membaca – Blitar Story
  5. Kenikmatan Membaca – Blitar Story
  6. Profil Penulis – Kompasiana
  7. Sharing Literasi – Blog

Posting Komentar untuk "Profil Ahmad Fahrizal Aziz; Penulis, Blogger dan Aktivis Literasi"